A.
DASAR
TEORI
Vacuum
cleaner adalah mesin penghisap debu, sering juga disebut dry vacuum cleaner.
Alat ini khusus digunakan untuk menghisap debu yang melekat di permukaan
lantai, karpet, furniture, sofa, dinding, dll.
Vacuum Cleaner (Penghisap Debu) adalah peralatan
modern yang sangat membantu pekerjaan Rumah Tangga, khususnya untuk
membersihkan debu dengan cepat dan efisien waktu.
Vacuum cleaner juga di definisikan
sebagai alat pembersih karpet atau Carpet Sweeper awalnya. Namun memiliki arti
yaitu penghisap debu.
Penghisap debu ialah perkakas rumah tangga yang berfungsi sebagai ‘sapu elektronik’. Sistem kerjanya menggunakan pompa udara untuk menciptakan keadaan kosong untuk menghisap debu dan kotoran, biasanya dari lantai. Sebagian besar rumah dengan lantai berkarpet di negara berkembang memiliki penghisap debu sebagai pembersih. Kotoran dikumpulkan dengan sistem penyaringan maupun siklon untuk kemudian dibuang. Sejumlah uji telah menunjukkan bahwa penghisapan debu dapat membunuh 100% kutu muda dan 96% kutu dewasa.
Penghisap debu ialah perkakas rumah tangga yang berfungsi sebagai ‘sapu elektronik’. Sistem kerjanya menggunakan pompa udara untuk menciptakan keadaan kosong untuk menghisap debu dan kotoran, biasanya dari lantai. Sebagian besar rumah dengan lantai berkarpet di negara berkembang memiliki penghisap debu sebagai pembersih. Kotoran dikumpulkan dengan sistem penyaringan maupun siklon untuk kemudian dibuang. Sejumlah uji telah menunjukkan bahwa penghisapan debu dapat membunuh 100% kutu muda dan 96% kutu dewasa.
Daniel Hess merupakan orang yang melakukan inovasi dan
mematenkan alatnya pada 10 Juli 1860 dengan julukan “carpet sweeper”. Pembersih
karpet portable pertama di Amerika Serikat ini merupakan cikal bakal dari apa
yang sekarang dinamakan vacuum cleaner. Di Inggris, H. Cecil Booth merancang vacuum cleaner dengan mesin di
tahun 1901. Walaupun masih dengan ukuran yang sangat besar, Ratu Victoria
memilih alat ini untuk bersih-bersih di istana.
Jenis-Jenis Vacuum Cleaner
Alat penghisap dan penyerap sampah / kotoran kecil serta debu di lantai
atau di karpet yang dijalankan menggunakan tenaga listrik dan dilengkapi dengan
tabungpenampung sampah kotoran kecil / debu – debu yang
diserapnya. Banyak macam dan bentuk dari vacuum cleaner yang dihasilkan oleh
pabrik seperti merk : holt, clarke, sanyo. Berikut ini beberapa macam jenis
vacuum cleaner, yaitu :
1. DRY VACUUM.
Merupakan alat pembersih debu yang
digunakan ditempat kering, sehingga tidak bis digunakan ditempat kotor yang
basah karena dinamo motor mesin vacuum cleaner berada dibawah dan rata dengan
tabung mesin.
2. WET VACUUM.
Merupakan alat pembersih yang
dipergunakan untuk menyedot endapan atau genangan air dilantai(water pickup),
misalnya pada jika terjadi kasus kebocoran pipa air.
3. WET & DRY VACUUM.
Merupakan alat pembersih yang
dipergunakan untuk tempat yang basah dan kering yang berarti dapat
digunakan pada saat lantai tergenang oleh air atau ada genangan air di lantai,
kemudian diserap ke dalam tabung mesin vacuum clenar, sedangkan dalam keadaan
normal digunakan untuk menghisap debu atau kotoran kecil di lantai seperti
puntung rokok, kertas kecil – kecil. Selain itu dengan merubah
penggantian filter sesuai dengan kebutuhn bisa digunakan untuk yang basaah atau
kering.
Menurut
bentuknya, vacuum clenaer dapat dibedakan menjadi 3 bentuk, yaitu (Richard
Sihite, 1974):
a. Up – Right Vacuum Cleaner (model
tegak)
b. Cylindrical Vacuum Cleaner (model silinder yang banyak
digunakan di hotel – hotel) Centralized Vacuum Cleaner
Komponen
Penyusun Vacuum Cleaner
Gambar bagian-bagian Vacuum cleaner
1.
Penyedot (intake port), saluran keluar (exhaust port), motor listrik,
kantong debu (dust bag).
2.
Penyedot merupakan bagian yang akan kita bersihkan atau tempat debu
dihisap ke vacuum cleaner.
3.
Salauran keluar merupakan tempat udara yang dihisap keluar keatmosfir
setelah dibersihkan melalui penyaring. Sedangkan debu ditampung dalam kantong
debu.
4.
Motor listrik berfungsi untuk memutar kipas (fan). Perputaran fan ini
yang mengakibatkan penurunan tekanan didalam vacuum cleaner (ruang hampa)
sehingga debu terhisap.
B.
PRINSIP KERJA VACUUM CLEANER
Gambar prinsip
kerja vacuum cleaner
1. Prinsip kerja dari vacuum cleaner ini dengan cara
memanfaatkan perbedaan tekanan
2. Fan (kipas) akan mengurangi tekanan didalam vacuum cleaner se-hingga
terjadi vacuum (ruang hampa)
3. Tekanan Atmosfir akan mendorong udara luar kedalam
vacuum cleaner sehingga debu akan ikut terhisap masuk kedalam kantong debu
didalam vacuum cleaner
4. Debu dan udara yang terhisap melalui penyedot (intake
port) melewati penyaring (filter). Debu ditampung di kantong debu (dust bag)
dan udara dibuang dalam keadaan bersih ke atmosfir setelah melewati penyaring
C.
TEKNIK
PENGGUNAAN VACUUM CLEANER
1. Posisi saat menggunakan vacuum cleaner
sebaiknya tangan kanan memegang tongkat penghisap (exhaust road) bagian tengah.
2. Vacuum cleaning lantai/karpet
dilakukan sambil berjalan mundur agar bagian yang sudah bersih tidak terinjak
dan menjadi kotor lagi.
3. Kotoran-kotoran yang dapat menyumbat
saluran vacuum seperti puntung rokok, batang korek api, potongan kain, plastik,
dll. Sebaiknya diambil dahulu atau disapu lalu ditampung dalam dust pan.
D.
TUJUAN
Adapun tujan dari praktikum
ini yaitu :
1.
Agar mahasiswa dapat mengetahui
cara penggunaan Vacuum Cleaner.
2.
Agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi serta manfaat dari Vacuum
Cleaner.
3.
Agar mahasiswa mampu melakukan pembersihan dengan alat pem-bersih
elektrik (vacuum cleaaner).
E.
WAKTU
DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Hari/Tanggal : Jum’at, 10
Oktober 2014
Pukul : 14.00 -
Selesai
Tempat : Ruang Kelas
Tk 1 B dan Laboratorium Kampus Kesling
F.
ALAT
Alat yang digunakan yaitu
alat pembersih elektrik (Vacuum Cleaner)
G.
CARA
KERJA
a. Menghubungkan penghisap debu (vacuum cleaner) dengan :
1.
melepaskan
selang fleksibel
2.
memasang dan
menyambung pipa tambahan aksesoris
3.
mengosongkan
dan mengganti kantong debu
b. Sebelum penggunaan, tarik/urai keluar kabel listrik seperlunya
dan hubungkan stekerke stop kontak. Tanda merah menunjukkan batas panjang
efisien kabel yang dapat digunakan, jangan menarik kabel melebihi tanda
berwarna merah. Untuk menghubung kabel power, tekan tombol penggulung kabel
dengan satu tangan dan satu tangan lainnya mengatur kabel agar tidak kusut.
c. Tekan tombol On/Off untuk menyalakan/mengaktifkan
unit,sebaiknya
atur pengatur daya hisap keposisi MIN sebelum menyalakan/mengaktif-kan
unit.
d. Dengan memutar tombol pengatur daya hisap, kekuatan
hisap dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
e. Penggunaan sikat (nozzle)
1. Floor/lantai/karpet : Panjangkan/keluarkan kedalam
bulu sikat untuk membersihkan karpet.
2. Sikat kecil : Digunakan untuk membersihkan debu pada
tirai/gorden, buku, rak, kap lampu, dan benda yang sesuai lainnya.
3.
Gap/celah : Digunakan
untuk membersihkan celah, pojok/sudut, radiator, dan celah antara bantalan
sofa.
f. Jika selesai digunakan, matikan penghisap debu (vacuum
cleaner) dengan menekan tombol ON/OFF, kemudian gulung kembali kabel listrik.
g. Untuk tipe tertentu ketika tidak digunakan kaitkan
pipa pembersih secara tegak lurus pada lubang/pengait yang ada pada unit,
jangan memindahkan penghisap debu (vacuum cleaner) pada kondisi ini karena
lantai dapat rusak akibat goresan dari kepala sikat.
H.
HASIL
NO.
|
Objek Pembersihan
|
Kondisi Sebelum
Dibersihkan
|
Kondisi Setelah
Dibersihkan
|
1.
|
Lantai
Ruang kelas tingkat
I B
|
Terlihat kotor karena banyak debu
terutama di sudut-sudut ruangan
|
Ruang kelas terlihat
sedikit lebih bersih. Tingkat kebersihannya ±60%
|
2.
|
Lantai Ruang
Laboratorium
|
Terlihat sangat
kotor karena se-belum melakukan vacuuming, terlebih dahulu
kaca jendela dan ventilasi dibersih-kan, sehingga debu
dan kotoran berjatuhan ke lantai.
|
Terlihat
jauh lebih bersih. Tingkat kebersihan ±80%
|
I.
ANALISA HASIL
1.
Lantai
ruang kelas I B setelah dilakukan vacuuming terlihat lebih bersih. Tingkat
kebersihannya sekitar ±60%. Tingkat kebersihan yang kurang maksimal dapat
disebabkan oleh beberapa kemungkinan, seperti :
·
Penggunaan
vacuuming dilakukan secara bergantian, sehingga kemungkinan ada beberapa bagian
yang terlewat. Apalagi kalau mahasiswa yang lain tidak memperhatikan mahasiswa
yang sedang melakukan vacuuming.
·
Terdapat
beberapa mahasiswa yang tidak melakukan teknik vacuuming dengan benar.
Terkadang area yang telah dibersihkan diinjak dan tidak dibersihkan kembali.
Dan juga, sesaat setelah melakukan vacuuming, ada beberapa mahasiswa yang
keluar masuk ruangan.
2.
Lantai
Laboratorium setelah dilakukan vacuuming terlihat lebih bersih. Tingkat
kebersihannya sekitar ±80%. Tingkat kebersihan yang agak kurang maksimal
disebabkan oleh beberapa kemungkinan, seperti :
·
Sesaat
setelah melakukan pembersihan, kursi laboratorium yang sebelumnya diletakkan di
luar, dimasukkan lagi oleh mahasiswa sehingga area yang telah dibersihkan
diinjak dan tidak dibersihkan kembali. Tapi ruangan tetap terlihat bersih dan
rapi karena sebelum melakukan vacuuming, kaca jendela dan ventilasi dibersihkan
terlebih dahulu. Dan setelah melakukan vacuuming, lantai kemudian di pel.
Setelah kegiatan pembersihan, ruangan di tutup kembali.
J.
KESIMPULAN
Setelah
melakukan praktikum ini mahasiswa dapat membersihkan ruangan dengan
menggunakan Vacuum Cleaner. Serta dapat mngetahui fungsi dari alat Vacuum
Cleaner. Tapi masih ada sebagian mahasiswa yang belum mengetahui teknik penggunaan
vacuum cleaner dengan benar, sehingga pembersihan ruangan menjadi tidak maksimal.
Harga Alat Cleaning
BalasHapusPolisher Lantai
wah baru tau vacuum cleaner ada yg wet dan dry, makasih infonya!
BalasHapus