Sabtu, 03 Oktober 2015

Laporan Praktikum Vacuum Cleaner

Edit Posted by with 2 comments
A.     DASAR TEORI
Vacuum cleaner adalah mesin penghisap debu, sering juga disebut dry vacuum cleaner. Alat ini khusus digunakan untuk menghisap debu yang melekat di permukaan lantai, karpet, furniture, sofa, dinding, dll.
Vacuum Cleaner (Penghisap Debu) adalah peralatan modern yang sangat membantu pekerjaan Rumah Tangga, khususnya untuk membersihkan debu dengan cepat dan efisien waktu.
Vacuum cleaner juga di definisikan sebagai alat pembersih karpet atau Carpet Sweeper awalnya. Namun memiliki arti yaitu penghisap debu. 
Penghisap debu ialah perkakas rumah tangga yang berfungsi sebagai ‘sapu elektronik’. Sistem kerjanya menggunakan pompa udara untuk menciptakan keadaan kosong untuk menghisap debu dan kotoran, biasanya dari lantai. Sebagian besar rumah dengan lantai berkarpet di negara berkembang memiliki penghisap debu sebagai pembersih. Kotoran dikumpulkan dengan sistem penyaringan maupun siklon untuk kemudian dibuang. Sejumlah uji telah menunjukkan bahwa penghisapan debu dapat membunuh 100% kutu muda dan 96% kutu dewasa.
Daniel Hess merupakan orang yang melakukan inovasi dan mematenkan alatnya pada 10 Juli 1860 dengan julukan “carpet sweeper”. Pembersih karpet portable pertama di Amerika Serikat ini merupakan cikal bakal dari apa yang sekarang dinamakan vacuum cleaner. Di Inggris, H. Cecil Booth merancang vacuum cleaner dengan mesin di tahun 1901. Walaupun masih dengan ukuran yang sangat besar, Ratu Victoria memilih alat ini untuk  bersih-bersih di istana.

Jenis-Jenis Vacuum Cleaner
Alat penghisap dan penyerap sampah / kotoran kecil serta debu di lantai atau di karpet yang dijalankan menggunakan tenaga listrik dan dilengkapi dengan tabungpenampung sampah kotoran kecil / debu  –  debu yang diserapnya. Banyak macam dan bentuk dari vacuum cleaner yang dihasilkan oleh pabrik seperti merk : holt, clarke, sanyo. Berikut ini beberapa macam  jenis vacuum cleaner, yaitu :

1.    DRY VACUUM.
Merupakan alat pembersih debu yang digunakan ditempat kering, sehingga tidak bis digunakan ditempat kotor yang basah karena dinamo motor mesin vacuum cleaner berada dibawah dan rata dengan tabung mesin.
2.    WET VACUUM.
Merupakan alat pembersih yang dipergunakan untuk menyedot endapan atau genangan air dilantai(water pickup), misalnya pada jika terjadi kasus kebocoran pipa air.
3.    WET & DRY VACUUM.
Merupakan alat pembersih yang dipergunakan untuk tempat yang basah dan kering yang  berarti dapat digunakan pada saat lantai tergenang oleh air atau ada genangan air di lantai, kemudian diserap ke dalam tabung mesin vacuum clenar, sedangkan dalam keadaan normal digunakan untuk menghisap debu atau kotoran kecil di lantai seperti puntung rokok, kertas kecil  –  kecil. Selain itu dengan merubah penggantian filter sesuai dengan kebutuhn bisa digunakan untuk yang basaah atau kering.

Menurut bentuknya, vacuum clenaer dapat dibedakan menjadi 3 bentuk, yaitu (Richard Sihite, 1974):
a.    Up  –  Right Vacuum Cleaner (model tegak)  
b.    Cylindrical Vacuum Cleaner (model silinder yang banyak digunakan di hotel  –  hotel) Centralized Vacuum Cleaner


Komponen Penyusun Vacuum Cleaner
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtfk2hF1e_OXYGnL1YvIYEWm3fhceYQJ6YK3dUsurouHqh46wYHmhYIKqsdD4Rz3387E5clpPtUeF2SjBlCnWQRAXU8JFYgsLMi6iefj4xRs_B-l14h6q8VaONdwjgD0qrGtLIVx8g8ik/s1600/Vacuum-cleaner2-tugasku-4u.jpg

Gambar bagian-bagian Vacuum cleaner

1.      Penyedot (intake port), saluran keluar (exhaust port), motor listrik, kantong debu (dust bag).
2.      Penyedot merupakan bagian yang akan kita bersihkan atau tempat debu dihisap ke vacuum cleaner.
3.      Salauran keluar merupakan tempat udara yang dihisap keluar keatmosfir setelah dibersihkan melalui penyaring. Sedangkan debu ditampung dalam kantong debu.
4.      Motor listrik berfungsi untuk memutar kipas (fan). Perputaran fan ini yang mengakibatkan penurunan tekanan didalam vacuum cleaner (ruang hampa) sehingga debu terhisap.


B.    PRINSIP KERJA VACUUM CLEANER
prinsip kerja vacuum cleaner
Gambar prinsip kerja vacuum cleaner

1.      Prinsip kerja dari vacuum cleaner ini dengan cara memanfaatkan perbedaan tekanan
2.      Fan (kipas) akan mengurangi tekanan didalam vacuum cleaner se-hingga terjadi vacuum (ruang hampa)
3.      Tekanan Atmosfir akan mendorong udara luar kedalam vacuum cleaner sehingga debu akan ikut terhisap masuk kedalam kantong debu didalam vacuum cleaner
4.      Debu dan udara yang terhisap melalui penyedot (intake port) melewati penyaring (filter). Debu ditampung di kantong debu (dust bag) dan udara dibuang dalam keadaan bersih ke atmosfir setelah melewati penyaring

C.    TEKNIK PENGGUNAAN VACUUM CLEANER
1.    Posisi saat menggunakan vacuum cleaner sebaiknya tangan kanan memegang tongkat penghisap (exhaust road) bagian tengah.
2.    Vacuum cleaning lantai/karpet dilakukan sambil berjalan mundur agar bagian yang sudah bersih tidak terinjak dan menjadi kotor lagi.
3.    Kotoran-kotoran yang dapat menyumbat saluran vacuum seperti puntung rokok, batang korek api, potongan kain, plastik, dll. Sebaiknya diambil dahulu atau disapu lalu ditampung dalam dust pan.

D.    TUJUAN
Adapun tujan dari praktikum ini yaitu :
1.     Agar mahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan Vacuum Cleaner.
2.    Agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi serta manfaat dari Vacuum Cleaner.
3.    Agar mahasiswa mampu melakukan pembersihan dengan alat pem-bersih elektrik (vacuum cleaaner).

E.   WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Hari/Tanggal        : Jum’at, 10 Oktober 2014
Pukul                    : 14.00 - Selesai
Tempat                 : Ruang Kelas Tk 1 B dan Laboratorium Kampus Kesling

F.     ALAT
Alat yang digunakan yaitu alat pembersih elektrik (Vacuum Cleaner)

G.    CARA KERJA
a.    Menghubungkan penghisap debu (vacuum cleaner) dengan :
1.         melepaskan selang fleksibel
2.         memasang dan menyambung pipa tambahan aksesoris
3.         mengosongkan dan mengganti kantong debu
b.    Sebelum penggunaan, tarik/urai keluar kabel listrik seperlunya dan hubungkan stekerke stop kontak. Tanda merah menunjukkan batas panjang efisien kabel yang dapat digunakan, jangan menarik kabel melebihi tanda berwarna merah. Untuk menghubung kabel power, tekan tombol penggulung kabel dengan satu tangan dan satu tangan lainnya mengatur kabel agar tidak kusut.
c.    Tekan tombol On/Off untuk menyalakan/mengaktifkan unit,sebaiknya atur pengatur daya hisap keposisi MIN sebelum menyalakan/mengaktif-kan unit.
d.    Dengan memutar tombol pengatur daya hisap, kekuatan hisap dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

e.    Penggunaan sikat (nozzle)
1.    Floor/lantai/karpet : Panjangkan/keluarkan kedalam bulu sikat untuk membersihkan karpet.
2.    Sikat kecil : Digunakan untuk membersihkan debu pada tirai/gorden, buku, rak, kap lampu, dan benda yang sesuai lainnya.
3.    Gap/celah : Digunakan untuk membersihkan celah, pojok/sudut, radiator, dan celah antara bantalan sofa.
f.     Jika selesai digunakan, matikan penghisap debu (vacuum cleaner) dengan menekan tombol ON/OFF, kemudian gulung kembali kabel listrik.
g.    Untuk tipe tertentu ketika tidak digunakan kaitkan pipa pembersih secara tegak lurus pada lubang/pengait yang ada pada unit, jangan memindahkan penghisap debu (vacuum cleaner) pada kondisi ini karena lantai dapat rusak akibat goresan dari kepala sikat.

H.    HASIL

NO.
Objek Pembersihan
Kondisi Sebelum Dibersihkan
Kondisi Setelah Dibersihkan
1.
Lantai Ruang kelas tingkat I B
Terlihat kotor karena banyak debu terutama di sudut-sudut ruangan
Ruang kelas terlihat sedikit lebih bersih. Tingkat kebersihannya ±60%
2.
Lantai Ruang Laboratorium
Terlihat sangat kotor karena se-belum melakukan vacuuming, terlebih dahulu kaca jendela dan ventilasi dibersih-kan, sehingga debu dan kotoran berjatuhan ke lantai.
Terlihat jauh lebih bersih. Tingkat kebersihan ±80%

I.       ANALISA HASIL
1.    Lantai ruang kelas I B setelah dilakukan vacuuming terlihat lebih bersih. Tingkat kebersihannya sekitar ±60%. Tingkat kebersihan yang kurang maksimal dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan, seperti :
·         Penggunaan vacuuming dilakukan secara bergantian, sehingga kemungkinan ada beberapa bagian yang terlewat. Apalagi kalau mahasiswa yang lain tidak memperhatikan mahasiswa yang sedang melakukan vacuuming.
·         Terdapat beberapa mahasiswa yang tidak melakukan teknik vacuuming dengan benar. Terkadang area yang telah dibersihkan diinjak dan tidak dibersihkan kembali. Dan juga, sesaat setelah melakukan vacuuming, ada beberapa mahasiswa yang keluar masuk ruangan.
2.    Lantai Laboratorium setelah dilakukan vacuuming terlihat lebih bersih. Tingkat kebersihannya sekitar ±80%. Tingkat kebersihan yang agak kurang maksimal disebabkan oleh beberapa kemungkinan, seperti :
·         Sesaat setelah melakukan pembersihan, kursi laboratorium yang sebelumnya diletakkan di luar, dimasukkan lagi oleh mahasiswa sehingga area yang telah dibersihkan diinjak dan tidak dibersihkan kembali. Tapi ruangan tetap terlihat bersih dan rapi karena sebelum melakukan vacuuming, kaca jendela dan ventilasi dibersihkan terlebih dahulu. Dan setelah melakukan vacuuming, lantai kemudian di pel. Setelah kegiatan pembersihan, ruangan di tutup kembali.

J.     KESIMPULAN

Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa dapat membersihkan ruangan dengan menggunakan Vacuum Cleaner. Serta dapat mngetahui fungsi dari alat Vacuum Cleaner. Tapi masih ada sebagian mahasiswa yang belum mengetahui teknik penggunaan vacuum cleaner dengan benar, sehingga pembersihan ruangan menjadi tidak maksimal.

2 komentar: